Jargon dalam Tindak Tutur Waria Pekerja Salon Sandra Jalan Jawa Jember dalam Interaksi Sosial

Budi Utomo

Abstract


In the wider community, there is jargon used by certain community groups. Among the community groups are transgender groups. Transgenders use a variety of language called jargon. This is done to cover their identity and daily activities that tend to deviate or differ from other normal people. This situation is interesting to study because, with research, it can be seen how the variety of jargon-shaped languages used by transgenders in hiding their secrets so that they are not known by the public. This study uses a qualitative method. Data were obtained from the subject, namely the transgender women who worked at the Sandra salon, Jalan Jawa Jember, who used jargon in their daily communication with transgender women and sometimes even with their customers. Based on the data, it can be concluded that the jargon used by the transgender workers at the Sandra Salon Jalan Jawa Jember is in the form of words, abbreviations, or acronyms, and in the form of sentences that function for representative functions, directive functions, commissive functions, expressive functions, declarative functions, and communicative functions.


Di dalam masyarakat luas terdapat jargon yang digunakan oleh kelompok masayarakat tertentu. Di antara kelompok masyarakat itu adalah kelompok waria. Para waria menggunakan variasi bahasa yang disebut dengan jargon. Hal ini dilakukan untuk menutupi identitas dan aktivitas keseharian mereka yang cenderung menyimpang atau berbeda dengan masyarakat lainnya yang normal. Keadaan ini menarik untuk diteliti karena dengan penelitian, bisa diketahui bagaimana ragam bahasa berbentuk jargon yang digunakan oleh para waria dalam menyembunyikan rahasia-rahasia mereka agar tidak diketahui oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh dari subjek yaitu dari para waria yang bekerja di salon Sandra jalan Jawa Jember yang kesehariannya menggunakan jargon dalam berkomunikasi dengan antarwaria bahkan terkadang dengan pelanggannya. Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa jargon yang digunakan para waria pekerja salon Sandra jalan Jawa Jember berbentuk kata, singkatan atau akronim, dan berupa kalimat yang berfungsi untuk fungsi representatif, fungsi direktif, fungsi komisif, fungsi ekspresif, fungsi deklaratif, dan fungsi komunikatif.


Full Text:

PDF

References


Arifin, Anwar. 1995. Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hartman & Stork. (1972). “Dictionary of language and lingusistics.

Djajasudarma, F. (2010). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Refika Aditama.

Muhadjir, Noeng. (1996). Metode Penelitian Kualitatif. Rake Sarasin: Yogyakarta.

Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bogdan, R.C., Biklen, S.K.1982. Qualitative research for education: anintroduction to theory and method. Boston: Allyn and Bacon. Inc

Hasanah, H. (2017). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Dalam Menurunkan Problem Tekanan Emosi Berbasis Gender. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 11(1), 51. https://doi.org/10.21580/sa.v11i1.1446

Inah Ety, N. (2013). PERANAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN. 6(1), 176–188.

Setyawati, N. (2016). Pemakaian Bahasa Gaul Dalam Komunikasi Di Jejaring Sosial. Pemakaian Bahasa Gaul Dalam Komunikasi Di Jejaring Sosial, c, 1–28. download.portalgaruda.org




DOI: https://doi.org/10.51817/jgi.v1i1.79

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Guru Indonesia



Publisher: 

Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya
The Suite Metro Apartment, Jalan Soekarno Hatta No. 698B, Buah batu Kabupaten Bandung, West Java 40286
Website: http://ppjb-sip.org

 

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Visitors Statistic